Meningkatkan Kompetensi: Contoh Soal HOTS Administrasi Sistem Jaringan Kelas 11 Semester 1
Dunia teknologi informasi dan komunikasi (TIK) terus berkembang pesat, menuntut individu yang tidak hanya memahami konsep dasar, tetapi juga mampu berpikir kritis, menganalisis masalah, dan menciptakan solusi inovatif. Dalam konteks pendidikan vokasi, khususnya pada program keahlian Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), mata pelajaran Administrasi Sistem Jaringan (ASJ) menjadi fondasi penting bagi siswa untuk menjadi administrator jaringan yang kompeten di masa depan.
Pembelajaran ASJ di kelas 11 semester 1 biasanya mencakup materi-materi fundamental seperti dasar-dasar sistem operasi jaringan (Linux), pengalamatan IP, subnetting, perangkat jaringan, hingga konsep dasar keamanan jaringan. Namun, seringkali evaluasi pembelajaran masih didominasi oleh soal-soal kategori LOTS (Lower-Order Thinking Skills) yang hanya menguji daya ingat atau pemahaman konsep sederhana. Untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan dunia kerja yang kompleks, integrasi soal-soal HOTS (Higher-Order Thinking Skills) dalam evaluasi menjadi sangat krusial.
Apa Itu Soal HOTS dan Mengapa Penting dalam ASJ?
Soal HOTS adalah jenis pertanyaan yang menuntut siswa untuk melakukan lebih dari sekadar mengingat informasi. Ini melibatkan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, mensintesis, dan menciptakan solusi. Berdasarkan Taksonomi Bloom yang direvisi oleh Anderson dan Krathwohl, HOTS mencakup level berpikir:
- Menganalisis (Analyzing): Memecah informasi menjadi bagian-bagian kecil, mengidentifikasi hubungan antar bagian, dan menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubung dengan struktur keseluruhan.
- Mengevaluasi (Evaluating): Membuat penilaian berdasarkan kriteria dan standar. Ini melibatkan pemeriksaan dan pengkritisan informasi.
- Menciptakan (Creating): Menggabungkan elemen-elemen untuk membentuk suatu kesatuan yang baru dan koheren, atau menghasilkan produk atau pola yang asli.
Dalam konteks Administrasi Sistem Jaringan, kemampuan berpikir HOTS sangat penting karena:
- Dunia Kerja Menuntut Problem Solver: Administrator jaringan tidak hanya mengikuti instruksi, tetapi harus mampu mendiagnosis masalah jaringan yang kompleks, mengidentifikasi akar penyebab, dan menerapkan solusi yang efektif.
- Adaptasi terhadap Teknologi Baru: Teknologi jaringan terus berubah. Kemampuan HOTS memungkinkan siswa untuk cepat beradaptasi dengan teknologi baru, memahami prinsip kerjanya, dan mengintegrasikannya ke dalam sistem yang ada.
- Pengambilan Keputusan Strategis: Dalam merancang atau mengelola jaringan, administrator sering dihadapkan pada berbagai pilihan (misalnya, topologi, protokol keamanan, alokasi IP). Kemampuan HOTS membantu mereka mengevaluasi opsi-opsi ini dan membuat keputusan yang paling optimal.
- Mendorong Inovasi: Dengan berpikir kritis dan kreatif, siswa dapat mengembangkan solusi yang lebih efisien atau inovatif untuk masalah jaringan yang umum.
Karakteristik Soal HOTS dalam ASJ
Soal HOTS memiliki beberapa karakteristik kunci yang membedakannya dari soal LOTS:
- Berbasis Konteks/Skenario: Soal disajikan dalam bentuk masalah dunia nyata atau studi kasus yang relevan dengan situasi kerja.
- Membutuhkan Penalaran Tingkat Tinggi: Tidak ada jawaban tunggal yang langsung tersedia; siswa harus berpikir melalui beberapa langkah, menghubungkan berbagai konsep.
- Bersifat Multikonsep: Seringkali melibatkan integrasi pengetahuan dari beberapa topik atau modul pembelajaran.
- Mendorong Pemikiran Kritis dan Kreatif: Siswa didorong untuk menganalisis situasi, mengevaluasi berbagai pendekatan, dan bahkan merancang solusi sendiri.
- Mencari Pembenaran (Justifikasi): Siswa tidak hanya memberikan jawaban, tetapi juga harus menjelaskan "mengapa" mereka memilih jawaban atau solusi tersebut.
Contoh Soal HOTS Administrasi Sistem Jaringan Kelas 11 Semester 1
Berikut adalah beberapa contoh soal HOTS untuk materi ASJ kelas 11 semester 1, lengkap dengan penjelasan mengapa soal tersebut termasuk HOTS dan bagaimana siswa diharapkan berpikir untuk menyelesaikannya.
1. Topik: Dasar-dasar Sistem Operasi Jaringan (Linux CLI)
Skenario:
Anda adalah seorang administrator sistem junior di sebuah perusahaan startup yang baru saja mempekerjakan 5 karyawan baru untuk departemen pemasaran. Anda diminta untuk membuat akun pengguna untuk mereka di server Linux perusahaan. Selain itu, setiap karyawan harus memiliki direktori pribadi (/home/nama_pengguna
) dan direktori bersama untuk departemen pemasaran (/var/www/marketing_share
) yang hanya dapat diakses oleh anggota departemen pemasaran (baca/tulis) dan tidak dapat diakses sama sekali oleh pengguna lain di server.
Soal:
a. Rancang serangkaian perintah Linux yang paling efisien untuk memenuhi semua persyaratan di atas, mulai dari pembuatan pengguna hingga pengaturan izin direktori.
b. Jelaskan mengapa Anda memilih setiap perintah dan bagaimana perintah tersebut berkontribusi pada pemenuhan persyaratan keamanan dan akses.
c. Jika suatu saat salah satu karyawan pemasaran melaporkan bahwa ia tidak bisa menyimpan file di direktori /var/www/marketing_share
, langkah-langkah diagnostik apa yang akan Anda lakukan untuk menemukan penyebabnya dan bagaimana Anda akan memperbaikinya?
Mengapa Ini HOTS?
- Menganalisis: Siswa harus menganalisis persyaratan (5 pengguna, direktori pribadi, direktori bersama, izin spesifik untuk departemen, larangan akses untuk yang lain).
- Menciptakan: Siswa harus merancang serangkaian perintah (bukan hanya menghafal satu perintah) untuk mencapai tujuan yang kompleks.
- Mengevaluasi: Siswa harus memilih perintah yang "paling efisien" dan membenarkan pilihan mereka.
- Penyelesaian Masalah (Troubleshooting): Bagian (c) menuntut siswa untuk mendiagnosis masalah berdasarkan skenario, bukan hanya menghafal solusi. Mereka harus memikirkan kemungkinan penyebab (misalnya, izin, kepemilikan, kuota) dan merancang langkah perbaikan.
- Multikonsep: Menggabungkan
useradd
,groupadd
,mkdir
,chown
,chmod
, dan konsep kepemilikan/izin.
Panduan Pemikiran Siswa:
- Bagian a:
- Identifikasi kebutuhan: 5 pengguna baru, 1 grup baru (pemasaran).
- Buat grup dulu:
sudo groupadd pemasaran
. - Buat pengguna dan tambahkan ke grup:
sudo useradd -m -g pemasaran user1
, ulangi untuk user2-5. - Buat direktori share:
sudo mkdir -p /var/www/marketing_share
. - Atur kepemilikan direktori share:
sudo chown root:pemasaran /var/www/marketing_share
. (Atau bisa jugasudo chown :pemasaran /var/www/marketing_share
jika kepemilikan user tidak krusial). - Atur izin direktori share:
sudo chmod 770 /var/www/marketing_share
. (rwx untuk owner/group, no access for others).
- Bagian b: Jelaskan setiap perintah:
groupadd
: untuk mengelompokkan pengguna.useradd -m -g
: membuat user dengan home directory dan langsung memasukkan ke grup.mkdir -p
: membuat direktori (dan induknya jika belum ada).chown
: mengubah kepemilikan grup agar sesuai dengan "pemasaran".chmod 770
: menjelaskan arti 7 (rwx) untuk owner, 7 (rwx) untuk group, dan 0 (no access) untuk others.
- Bagian c:
- Pikirkan kemungkinan penyebab: Izin (chmod) salah, kepemilikan (chown) salah, pengguna tidak masuk grup "pemasaran", kuota disk penuh, direktori tidak ada.
- Langkah diagnostik:
ls -ld /var/www/marketing_share
(cek izin/owner/group),id nama_pengguna
(cek grup pengguna),df -h
(cek disk space). - Langkah perbaikan: Sesuaikan
chmod
atauchown
jika salah, tambahkan pengguna ke grup jika belum, kosongkan disk jika penuh.
2. Topik: Pengalamatan IP dan Subnetting
Skenario:
Sebuah perusahaan konsultan IT memiliki 4 departemen utama: Proyek (membutuhkan 50 host), Keuangan (membutuhkan 25 host), HRD (membutuhkan 10 host), dan Marketing (membutuhkan 20 host). Perusahaan diberikan satu blok alamat IP publik 203.0.113.0/24
. Anda diminta untuk merancang skema subnetting yang efisien untuk mengakomodasi kebutuhan semua departemen tersebut, serta menyediakan ruang untuk pertumbuhan di masa depan (misalnya, penambahan 1-2 departemen baru dengan kebutuhan host yang tidak terlalu besar).
Soal:
a. Tentukan skema subnetting (alamat jaringan, subnet mask, range IP host, broadcast address) untuk setiap departemen. Urutkan alokasi subnet dari yang terbesar hingga terkecil.
b. Jelaskan mengapa Anda memilih subnet mask tertentu untuk setiap departemen dan bagaimana pilihan Anda memenuhi kebutuhan host serta efisiensi penggunaan alamat IP.
c. Jika di masa depan departemen Proyek tiba-tiba membutuhkan 70 host, apakah skema subnetting Anda saat ini dapat mengakomodasinya? Jika tidak, bagaimana Anda akan mengatasi masalah ini tanpa mengubah alokasi IP departemen lain secara drastis?
Mengapa Ini HOTS?
- Menganalisis: Siswa harus menganalisis kebutuhan host setiap departemen dan blok IP yang tersedia.
- Menciptakan: Siswa harus merancang seluruh skema subnetting dari awal, yang melibatkan perhitungan matematis dan pemahaman konsep VLSM (Variable Length Subnet Masking) secara implisit.
- Mengevaluasi: Siswa harus mengevaluasi efisiensi penggunaan alamat IP dan kemampuan skema untuk mengakomodasi pertumbuhan di masa depan.
- Penyelesaian Masalah: Bagian (c) menuntut siswa untuk mengidentifikasi batasan skema mereka dan mengusulkan solusi kreatif atau adaptif.
- Multikonsep: Menggabungkan IP addressing, subnetting, VLSM, dan perencanaan jaringan.
Panduan Pemikiran Siswa:
- Bagian a:
- Mulai dari kebutuhan host terbesar: Proyek (50 host). Cari 2^n >= 50+2 (untuk network dan broadcast). 2^6 = 64. Jadi, butuh 6 bit host, sisa 24-6 = 18 bit network. Subnet mask /26.
- Alokasikan
203.0.113.0/26
untuk Proyek (host203.0.113.1
–203.0.113.62
). - Selanjutnya Marketing (20 host). Cari 2^n >= 20+2. 2^5 = 32. Jadi, butuh 5 bit host, sisa 24-5 = 19 bit network. Subnet mask /27.
- Alokasikan
203.0.113.64/27
untuk Marketing (host203.0.113.65
–203.0.113.94
). - Selanjutnya Keuangan (25 host). Oh, tunggu, Marketing butuh 20, Keuangan butuh 25. Seharusnya Keuangan dulu setelah Proyek. (Self-correction: Penting untuk mengurutkan dari kebutuhan terbesar untuk efisiensi VLSM).
- Koreksi Urutan: Proyek (50), Keuangan (25), Marketing (20), HRD (10).
- Proyek (50 host):
/26
(64 IP).203.0.113.0/26
. - Keuangan (25 host):
/27
(32 IP).203.0.113.64/27
. - Marketing (20 host):
/27
(32 IP).203.0.113.96/27
. - HRD (10 host):
/28
(16 IP).203.0.113.128/28
. - Sisa IP:
203.0.113.144
–203.0.113.255
untuk pertumbuhan.
- Bagian b: Jelaskan mengapa
/26
untuk Proyek (karena 64 host > 50, dan paling efisien),/27
untuk Keuangan/Marketing (32 host > 25/20), dan/28
untuk HRD (16 host > 10). Tekankan efisiensi agar tidak terlalu banyak IP yang terbuang. - Bagian c:
- Analisis: Subnet
/26
hanya menyediakan 62 host yang dapat digunakan. 70 host tidak akan muat. - Solusi:
- Opsi 1: Jika ada ruang kosong yang berdekatan di blok IP
203.0.113.0/24
(misalnya, subnet yang belum terpakai setelah HRD), Proyek bisa dialokasikan subnet yang lebih besar (misal/25
yang menyediakan 126 host) dan departemen lain menyesuaikan blok IP mereka. Namun, soal meminta tanpa mengubah drastis departemen lain. - Opsi 2: Jika tidak ada ruang yang cukup, maka harus menggunakan blok IP tambahan (jika ada, misalnya dari IP privat atau blok lain yang disediakan ISP).
- Opsi 3 (paling mungkin dalam konteks soal): Menggunakan Supernetting atau Classless Inter-Domain Routing (CIDR) lanjutan jika memungkinkan, atau jika perusahaan memiliki blok IP tambahan. Jika tidak, solusinya adalah membagi departemen Proyek menjadi dua subnet kecil yang terpisah (meskipun ini akan menambah kompleksitas routing). Paling realistis adalah menggeser alokasi IP departemen lain jika ruang sisa tidak cukup untuk Proyek yang baru. Atau, jika ada IP publik lain, mengalokasikan subnet baru untuk "Proyek-Ext". Ini mendorong siswa untuk berpikir di luar kotak alokasi awal.
- Opsi 1: Jika ada ruang kosong yang berdekatan di blok IP
- Analisis: Subnet
3. Topik: Perangkat Jaringan dan Topologi
Skenario:
Sebuah kantor baru dengan 30 karyawan, 5 server, dan 10 printer akan segera dibuka. Anggaran untuk perangkat jaringan (switch, router, kabel) terbatas, tetapi perusahaan menekankan pada keandalan, skalabilitas (kemampuan untuk menambah 20 karyawan lagi dalam 2 tahun ke depan), dan kemudahan manajemen. Anda adalah konsultan jaringan yang diminta untuk merancang topologi jaringan fisik dan logis, serta memilih perangkat keras yang sesuai.
Soal:
a. Gambarkan topologi jaringan fisik dan logis yang Anda rekomendasikan untuk kantor ini. Jelaskan mengapa Anda memilih topologi tersebut dibandingkan topologi lain (misalnya, bintang, mesh, bus, ring).
b. Sebutkan jenis dan jumlah perangkat jaringan (switch, router) yang Anda perlukan, beserta spesifikasi minimalnya (misalnya, jumlah port, kecepatan, fitur penting). Justifikasi pilihan Anda berdasarkan anggaran, keandalan, dan skalabilitas.
c. Jika dalam 6 bulan pertama, terjadi keluhan seringnya koneksi terputus dan lambat pada beberapa workstation. Apa saja 3 kemungkinan penyebab utama masalah tersebut berdasarkan desain jaringan Anda, dan langkah diagnostik awal apa yang akan Anda lakukan untuk masing-masing kemungkinan?
Mengapa Ini HOTS?
- Menganalisis: Siswa harus menganalisis kebutuhan (jumlah perangkat, anggaran, keandalan, skalabilitas, manajemen).
- Menciptakan: Siswa harus merancang topologi (gambar) dan memilih perangkat keras.
- Mengevaluasi: Siswa harus membandingkan berbagai topologi dan perangkat, serta membenarkan pilihan mereka berdasarkan kriteria yang diberikan.
- Penyelesaian Masalah (Troubleshooting): Bagian (c) menuntut siswa untuk mendiagnosis masalah umum jaringan berdasarkan desain yang telah mereka buat, menghubungkan gejala dengan potensi penyebab.
- Multikonsep: Menggabungkan topologi jaringan, perangkat keras jaringan, perencanaan kapasitas, dan troubleshooting.
Panduan Pemikiran Siswa:
-
Bagian a:
- Topologi Fisik: Star (bintang) adalah yang paling umum dan mudah dikelola untuk kantor. Jelaskan kelebihan: mudah instalasi, deteksi kesalahan terpusat, jika satu link putus tidak memengaruhi yang lain. Kontraskan dengan bus (titik kegagalan tunggal) atau ring (lebih kompleks, lambat untuk penambahan).
- Topologi Logis: Bisa menggunakan topologi hirarkis sederhana (core-distribution-access) jika skala memungkinkan, atau cukup flat network untuk ukuran kecil.
-
Bagian b:
- Jumlah Port: Total perangkat sekitar 30 workstation + 5 server + 10 printer = 45 perangkat. Ditambah pertumbuhan 20 karyawan = 65 perangkat.
- Pilihan Perangkat:
- Router: 1 buah (untuk koneksi ke internet/WAN). Pilih router yang mendukung VPN (jika diperlukan), firewall dasar, dan memiliki performa yang cukup untuk bandwidth kantor.
- Switch: Butuh minimal 65 port. Sebaiknya gunakan beberapa switch daripada satu switch besar untuk keandalan dan skalabilitas. Misalnya, 2-3 switch 24-port atau 48-port.
- Switch Core/Distribusi (jika topologi hirarkis): 1 buah, 24/48 port, Managed Switch (untuk VLAN, QoS, link aggregation), Gigabit Ethernet.
- Switch Access: 2-3 buah, 24/48 port, bisa Unmanaged atau Smart Switch (tergantung anggaran), Gigabit Ethernet.
- Justifikasi: Managed switch penting untuk manajemen, VLAN untuk segmentasi, Gigabit untuk kecepatan, jumlah port yang cukup untuk skalabilitas.
-
Bagian c:
- Kemungkinan 1: Kabel jaringan rusak/longgar.
- Diagnostik: Periksa fisik kabel, gunakan alat tes kabel (cable tester), periksa indikator LED di NIC dan switch.
- Kemungkinan 2: Overload pada switch/port.
- Diagnostik: Periksa penggunaan CPU/memory pada switch (jika managed), periksa statistik port (error rate, bandwidth usage) melalui CLI/GUI switch.
- Kemungkinan 3: Interferensi elektromagnetik (EMI) atau RFI (Radio Frequency Interference).
- Diagnostik: Periksa apakah ada perangkat elektronik lain yang berdekatan dengan kabel jaringan, cek kualitas grounding.
- Kemungkinan 4 (jika ada wireless): Interferensi Wi-Fi atau jangkauan buruk.
- Diagnostik: Cek kekuatan sinyal, ganti channel Wi-Fi.
- Kemungkinan 1: Kabel jaringan rusak/longgar.
4. Topik: Konfigurasi Dasar Jaringan (Misal: SSH Server)
Skenario:
Anda telah berhasil menginstal server Ubuntu di kantor dan akan menggunakannya sebagai server file dan web. Untuk mempermudah administrasi jarak jauh, Anda ingin mengaktifkan layanan SSH. Namun, karena alasan keamanan, Anda hanya ingin mengizinkan akses SSH untuk pengguna admin_jaringan
dan sys_dev
, serta mengubah port default SSH dari 22 ke port yang tidak standar (2222
) untuk mengurangi risiko serangan brute-force otomatis.
Soal:
a. Tuliskan langkah-langkah konfigurasi (beserta perintah Linux yang relevan) untuk mengaktifkan SSH dengan persyaratan keamanan tersebut.
b. Jelaskan alasan keamanan di balik setiap langkah konfigurasi yang Anda pilih.
c. Setelah konfigurasi, pengguna user_biasa
(yang bukan admin_jaringan
atau sys_dev
) mencoba login via SSH dan gagal. Jelaskan pesan kesalahan yang kemungkinan besar muncul di sisi klien user_biasa
dan bagaimana log server akan mencatat upaya login tersebut.
Mengapa Ini HOTS?
- Menganalisis: Siswa harus menganalisis persyaratan keamanan (hanya pengguna tertentu, port non-standar).
- Menciptakan: Siswa harus merancang serangkaian langkah konfigurasi yang benar dan logis.
- Mengevaluasi: Siswa harus memahami dan membenarkan setiap pilihan konfigurasi dari perspektif keamanan.
- Penyelesaian Masalah (Debugging/Analisis Log): Bagian (c) menuntut siswa untuk memprediksi perilaku sistem dan menganalisis log, menunjukkan pemahaman mendalam tentang bagaimana sistem merespons konfigurasi keamanan.
- Multikonsep: Menggabungkan instalasi paket, editing konfigurasi, manajemen user/group, dan pemahaman dasar keamanan jaringan.
Panduan Pemikiran Siswa:
- Bagian a:
- Instal OpenSSH Server:
sudo apt update && sudo apt install openssh-server
. - Edit file konfigurasi SSH:
sudo nano /etc/ssh/sshd_config
. - Ubah port: Cari
Port 22
, ganti menjadiPort 2222
. - Batasi pengguna: Tambahkan baris
AllowUsers admin_jaringan sys_dev
di bagian akhir file. - Restart layanan SSH:
sudo systemctl restart sshd
. - Pastikan firewall mengizinkan port baru:
sudo ufw allow 2222/tcp
(jika UFW aktif).
- Instal OpenSSH Server:
- Bagian b:
- Mengubah port: Mengurangi target serangan otomatis yang biasanya menarget port 22. Ini bukan jaminan keamanan, tetapi lapisan pertahanan pertama (security by obscurity).
AllowUsers
: Hanya pengguna yang terdaftar yang dapat login, mencegah upaya login oleh pengguna lain bahkan jika mereka memiliki kredensial yang valid.
- Bagian c:
- Pesan Kesalahan Klien: "Permission denied (publickey,password)." atau "Access denied for user user_biasa by PAM account restriction." (Tergantung konfigurasi spesifik dan versi SSH, tetapi intinya adalah akses ditolak).
- Log Server: Upaya login akan dicatat di
/var/log/auth.log
ataujournalctl -u sshd
. Entri log akan menunjukkanFailed password for user_biasa from [IP_klien]
dan kemudianDisconnected from authenticating user user_biasa [IP_klien] port [port_klien] [preauth]
atauUser user_biasa not allowed because not listed in AllowUsers
.
5. Topik: Keamanan Jaringan Dasar
Skenario:
Sebuah kafe kecil menyediakan Wi-Fi gratis untuk pelanggan. Jaringan Wi-Fi mereka menggunakan enkripsi WPA2-PSK dengan kata sandi yang cukup kuat. Namun, pemilik kafe mengeluh bahwa koneksi internet seringkali terasa sangat lambat, terutama saat kafe ramai, dan ia khawatir ada penggunaan yang tidak bertanggung jawab. Beberapa pelanggan juga melaporkan pop-up iklan aneh saat terhubung ke Wi-Fi kafe.
Soal:
a. Berdasarkan informasi di atas, identifikasi minimal 3 potensi masalah keamanan atau performa jaringan yang mungkin terjadi pada Wi-Fi kafe tersebut.
b. Untuk setiap masalah yang Anda identifikasi, jelaskan secara singkat bagaimana masalah tersebut dapat terjadi dan dampak negatifnya.
c. Usulkan 3 solusi konkret yang dapat diterapkan oleh pemilik kafe untuk meningkatkan keamanan dan performa jaringannya, beserta justifikasi mengapa solusi tersebut efektif.
Mengapa Ini HOTS?
- Menganalisis: Siswa harus menganalisis gejala (lambat, pop-up aneh) dan informasi yang diberikan (WPA2-PSK, kafe ramai) untuk mengidentifikasi potensi masalah.
- Mengevaluasi: Siswa harus mengevaluasi dampak negatif dari setiap masalah dan efektivitas solusi yang diusulkan.
- Menciptakan: Siswa harus merancang solusi yang spesifik dan relevan untuk skenario tersebut.
- Multikonsep: Menggabungkan keamanan Wi-Fi, manajemen bandwidth, analisis ancaman, dan solusi praktis.
Panduan Pemikiran Siswa:
- Bagian a (Potensi Masalah):
- Masalah 1: Overload Bandwidth/Kapasitas AP. Banyak pengguna secara bersamaan mengonsumsi bandwidth yang terbatas.
- Masalah 2: Malware/Adware di Perangkat Pengguna. Pop-up iklan aneh mungkin berasal dari perangkat pelanggan yang terinfeksi, bukan dari jaringan kafe itu sendiri. Namun, jaringan kafe bisa saja menjadi "jembatan" bagi malware tersebut.
- Masalah 3: Penggunaan Tidak Bertanggung Jawab/Penyalahgunaan. Pelanggan mungkin menggunakan jaringan untuk streaming video berkualitas tinggi, unduhan ilegal, atau aktivitas lain yang menghabiskan bandwidth.
- Masalah 4: Serangan Man-in-the-Middle (MITM) atau Rogue AP. Meskipun WPA2-PSK, jika ada penyerang dengan perangkat lunak yang canggih, mereka bisa mencoba membuat AP palsu. (Ini mungkin sedikit di atas level kelas 11, tapi bisa jadi jawaban HOTS jika siswa berpikir jauh).
- Masalah 5: DNS Hijacking/Cache Poisoning. Jika server DNS kafe tidak aman, penyerang bisa mengalihkan permintaan DNS ke situs iklan. (Juga agak advance).
- Pilih 3 yang paling relevan untuk kelas 11: Overload Bandwidth, Penggunaan Tidak Bertanggung Jawab, dan Malware di Klien.
- Bagian b (Penjelasan Masalah & Dampak):
- Overload: Banyak perangkat yang terhubung ke satu AP/internet uplink yang terbatas, menyebabkan antrean data panjang, latensi tinggi, dan kecepatan rendah untuk semua pengguna. Dampaknya, pelanggan frustrasi, reputasi kafe buruk.
- Penggunaan Tidak Bertanggung Jawab: Beberapa pengguna mengonsumsi sebagian besar bandwidth untuk aktivitas berat (streaming 4K, torrent). Dampaknya sama dengan overload, merugikan pengguna lain.
- Malware di Klien: Meskipun di perangkat klien, jika ada malware yang mencoba menyebarkan diri atau melakukan aktivitas mencurigakan, itu bisa memengaruhi performa jaringan atau bahkan menjadi vektor serangan jika ada celah keamanan. Dampaknya, pengalaman pengguna buruk, potensi risiko keamanan bagi jaringan kafe (meskipun kecil).
- Bagian c (Solusi Konkret):
- Solusi 1: Implementasi Quality of Service (QoS) atau Bandwidth Limiter.
- Justifikasi: Mengatur prioritas lalu lintas atau membatasi bandwidth per pengguna/perangkat. Ini memastikan setiap pelanggan mendapatkan bagian bandwidth yang adil dan mencegah satu pengguna memonopoli sumber daya.
- Solusi 2: Segmentasi Jaringan (VLAN).
- Solusi 1: Implementasi Quality of Service (QoS) atau Bandwidth Limiter.